Selasa, 07 Juli 2015

Terjadinya Mimpi Sewaktu Tidur



Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.

          Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi,perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hamper sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.

            Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas). (Narrow, 1967 : 1645) mengemukakan 6 (enam) ciri-ciri yang dialami seseorang berkaitan dengan istirahat.
Sebagian besar orang dapat istirahat sewaktu mereka :
a.    Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi
b.    Merasa diterima
c.    Mengetahui apa yang sedang terjadi
d.    Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
e.    Mempunyai rencana-rencana kegiatan yang memuaskan
f.    Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
            Sedangkan pengertian tidur antara lain :
    Tidur berasal dari kata bahasa latin “somnus” yang
v berarti alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran.
    Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik (Lanywati, 2001)
v
    Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di
 alami seseorang, yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton 1981 : 679).

Tidur adalah kegiatan alami dan penting, sebagai dari daur bangun dan tidur selama 24 jam. Tidur adalah keadaan alih kesadaran dimana seseorang dapat dibangunkan dengan mudah dari tidurnya. Dengan tidur tersebut maka akan mengalami sebuah mimpi. mimpi adalah sebuah refleksi dari keinginan pikir bawah sadar manusia yang tidak dapat terwujud di dunia nyata.


Mimpi biasanya didefinisikan sebagai proses dari bayangan, perasaan, pergerakan, dan pikiran yang kita alami saat tertidur. Mimpi dapat dialami pada setiap fase dalam tidur kita, dan tidak harus selalu melibatkan rangsang tertentu (misalnya rangsangan Visual ). Mimpi disebabkan oleh proses biologis internal dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sel otak besar pada bagian belakang otak secara periodic pecah dalam selang waktu sekitar 90 menit dan mengirim rangsangan (stimuli) yang bersifat random ke bagian korteks (batang) pada otak. sebagai akibatnya, bagian memori, sensorik, control saraf, dan kesadaran pada otak terstimulasi secara acak yang berdampak adanya rangsangan pada puncak bagian korteks pada otak. menurut penelitian ini, proses di atas mengakibatkan kita mengalami apa yang kita sebut sebagai mimpi.
Sebagian psikoterapis berpendapat bahwa saat rangsangan neurology dari otak memicu proses terjadinya mimpi, isi atau representasi dalam mimpi dapat berasal dari kebutuhan, keinginan, atau harapan dari pikiran bawah sadar dan kehidupan sehari-hari pada orang yang mengalami mimpi tersebut.
Penjelasan ini dikenal sebagai penjelasan “phenomenological-clinical”, atau “top-down”. di lain pihak, penjelasan neurology atau “bottom-up”, menyatakan bahwa mimpi sama sekali tidak memiliki arti khusus. Di antara keduanya terdapat pendekatan yang disebut “context analysis”.



0 komentar:

Posting Komentar