Pengertian Kanker
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan
pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk
menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung ke jaringan
yang bersebelahan atau dengan migrasi ke tempat yang jauh (metastasis).
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel
kanker.
Mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia
maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan
ataupun diwariskan.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda,
tergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada
metastasis.
Memahami Terjadinya Kanker
Untuk memahami apa yang terjadi dalam kanker, kita perlu
mengetahui bagaimana sebenarnya struktur dan kegiatan normal dari sel. Sebuah
sel adalah unit penyusun dasar yang paling kecil dalam mahluk hidup. Ada
miliaran sel di dalam tubuh dimana sel-sel ini membentuk berbagai jaringan dan
organ yang menjalankan berbagai fungsi dalam tubuh manusia. Sel memiliki kulit
luar yang disebut sebagai membran. Di dalam membran ini ada substansi yang
mirip jelly yang disebut sitoplasma. Sitoplasma berisi beberapa struktur kecil
yang disebut organel sel dan nucleus. Nukleus ini berisi kromosom yang mana
berisi gen-gen yang menentukan semua karakteristik yang dimiliki individu yang
bersangkutan. Semua sel dalam tubuh manusia kecuali sel seksual (gonosom) berisi 46 kromosom yang diatur menjadi 23
pasang.
Kanker terjadi pada satu sel tertentu ketika terjadi
penyimpangan dari pola perilaku sel yang normal, terutama pada perilaku
pembelahan dirinya. Sekarang telah diketahui bahwa kanker terjadi sebagai
akibat dari akumulasi konsisi abnormal atau mutasi yang terjadi pada DNA atau
pada gen-gen dari ssel-sel tertentu. Mutasi ini terjadi secara terus-menerus
sehingga sel tidak lagi berfungsi secara normal karena proses perlindungan dan
perbaikan yang sangat penting fungsinya dalam sel-sel itu yaitu proses-proses
yang mengendalikan kegiatan sel dan mengendalikan apoptosis itu sendiri,
menjadi kacau. Akibatnya sel tidak mati seperti yang seharusnya, dan justru
terus melakukan pembelahan diri secara terus-menerus yang seringkali terjadi
dengan kecepatan tinggi, sehingga menghasilkan kanker.
Mengenal Gen-Gen yang Menyebabkan Kanker
Ada tiga jenis gen yang telah teridentifikasi berperan di
dalam berkembangnya kanker yaitu :
1). Onkogen
Onkogen adalah hasil mutasi dari gen-gen sel normal yang
disebut proto-onkogen. Proto-onkogen ini dalam keadaan normal berfungsi untuk
meregulasi atau mengatur pertumbuhan sel. Proto-onkogen dapat mengatur pertumbuhan
sel dengan menggunakan beberapa proses dan mekanisme biokimia yang kompleks dan
melibatkan beberapa jenis substansi sel (yaitu protein). Ada beberapa jenis
proto-onkogen yang sudah diidentifikasi dan cara kerjanya sudah diketahui. Jika
terjadi penyimpangan atau mutasi pada salah satu proses-proses ini, maka
onkogen akan terbentuk dan regulasi normal terhadap sel normal akan mengalami
gangguan dan kanker pun akan tumbuh.
2). Gen Penindas Tumor
Gen penindas tumor (tumor suppressor genes) bertindak
dengan cara yang terbalik dari proto-onkogen, yaitu ketika ada salah satu
proses tertentu yang tidak aktif atau tidak berjalan, maka TSG akan
menghentikan proses pembelahan sel. Sejumlah kendali dihapuskan dan meskipun
sel itu masih tetap diregulasi, namun sel itu memiliki potensi pertumbuhan yang
lebih besar daripada sel yang tidak terpengaruh. TSG ini bersifat resesif,
yaitu bahwa kedua salinan dari sebuah pasangan gen harus terpengaruh agar efek
regulasi yang dijalankan oleh TSG bisa hilang. Jika ini terjadi, maka kanker
akan tumbuh karena sekarang mekanisme yang menghambat pertumbuhan sel secara
abnormal sudah tidak berjalan lagi. Ketika penyimpangan atau mutasi terjadi
pada TSG, maka TSG yang sudah berubah ini akan disebut “gen kepekaan kanker” sesuai
dengan perubahan pada sifatnya.
Telah diketahui bahwa ada beberapa jenis TSG yang ketika
mengalami mutasi akan berperan secara signifikan bagi munculnya jenis kanker
tertentu. Salah satu TSG yang paling besar peranannya bagi pertumbuhan kanker
adalah TSG yang diberi nama p53 yang memiliki peran penting di dalam respon
yang diberikan sel terhadap kerusakan DNA.
3). Gen Perbaikan DNA
Gen perbaikan DNA adalah gen yang mengatur mekanisme yang
digunakan sel untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada DNA-nya. Kerusakan
pada DNA ini bisa terjadi karena mutasi, karena kesalahan dalam penyalinan atau
penggandaan DNA atau kesalahan di dalam sintesa DNA. Kerusakan DNA itu bisa
juga disebabkan oleh adanya gangguan dari luar seperti ketika orang yang
bersangkutan terkena radiasi atau tubuhnya kemasukan bahan aktif secara
metabolis.
Ada dua jenis mekanisme yang terjadi dalam proses
perbaikan DNA yaitu yang pertama adalah NER (Nucleotida Excision Repair) dan
yang kedua adalah perbaikan terhadap kesalahan dalam pemasangan.
Mekanisme NER digunakan untuk mengenali dan memperbaiki
bagian-bagian dalam DNA yang menglami kerusakan, sedangkan perbaikan terhadap
kesalahan pemasangan adalah lapis pertahanan kedua yang digunakan untuk
memperbaiki DNA-DNA yang rusak tapi lolos dari mekanisme NER tadi. Mutasi yang
terjadi pada gen-gen perbaikan yang mengalami kesalahan pemasangan ini telah
ditemukan sebagai faktor yang berperan penting di dalam banyak jenis kanker sporadic
atau kanker yang bukan turunan, seperti kanker pada kulit, payudara, indung
telur, lambung, pancreas, dan lainnya
Pengetahuan tentang Kanker Turunan
Kanker turunan menempati sekitar 5-10% dari semua kasus
kanker. Kanker semacam ini terjadi ketika seorang individu memiliki gen yang
rusak sehingga memiliki kemungkinan besar untuk menimbulkan kanker di mana gen
yang rusak ini diwariskan secara genetis dari orang tuanya.
Contoh dari beberapa jenis kanker turunan :
Kanker Turunan
|
Gen
|
Lokasi atau Jenis Kanker
|
Familial adenomatous polyposis (FAP)
|
APC
|
Usus besar dan rektum
|
Kanker rahim/payudara turunan
|
BRCA1
BRCA2
|
Payudara dan rahim
|
Li-Fraumeni
|
P53
|
Payudara, otak, leukemia
|
Hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC)
|
MSH2
MSH6
MLH1
PMS1
PMS2
|
Usus besar, rektum, kandung kemih, rahim
|
Cowden
|
PTEN
|
Payudara dan kelenjar thyroid
|
Multiple endocrine neoplasia tipe 1
|
MEN1
|
Kelenjar endokrin, pancreas, kelenjar parathyroid,
kelenjar pituitary
|
Multiple endocrine neoplasia tipe 2 adrenal
|
RET
|
Kelenjar thyroid
|
Familial melanoma panceras
|
P16
CDK4
|
Kanker melanoma
|
Von Hippeel-Lindau
|
VHL
|
Ginjal, sistem saraf utama, kelenjar adrenal
|
Neurofibromatosis tipe 1
|
NF1
|
Kanker otak
|
Neurofibromatosis tipe 2
|
NF2
|
Schwannoma, meningioma
|
Retnoblastoma turunan
|
RB1
|
Kanker pada mata
|
0 komentar:
Posting Komentar